Kuat Ringan Hemat Cepat & Presisi

Harga Batu Bata Ringan Di Balikpapan


Material Ramah Lingkungan Untuk Membangun Rumah
Saat ini sesuatu yang ramah lingkungan menjadi topic yang hangat. Hampir semua sisi kehidupan yang bisa bersinggungan dengan isu ramah lingkungan pasti menjadi perhatian publik. Pembangunan atau perenovasian bangunan atau rumah pun akan semakin baik untuk dilakukan jika semua material dan teknik pembangunannya sesuai dengan tema ramah lingkungan.
Jika dijelaskan, ramah lingkungan ini berhubungan dengan pemilihan material yang aman dari racun dan sejalan dengan alam. Hal ini bisa berwujud dalam penggunaan material kayu dan batu alam dalam jumlah yang sangat sedikit. Pemakaian material yang mengandung asbseton, yang dilansir memiliki racun, juga harus diminimalisir. 
Sedangkan untuk teknik pembangunan, semen mortar/instan bisa menjadi jalan keluar yang efisien dan praktis untuk mendukung isu ramah lingkungan.
Penggunaan semen memang disebut-sebut masih memberikan sumbangan yang mengerikan untuk pemanasan global. Tapi salah satu jenis semen yang instan itu memiliki kandungan yang lebih ramah terhadap lingkungan. Kelebihannya yang lainnya adalah karena waktu dan biaya yang bisa dihemat lebih banyak. 
Kualitas dari hasil pemakaian semen instan ini pun lebih baik jika dibandingkan dengan semen konvensional pada umumnya. Semen instan ini pun bisa diaplikasikan bersama dengan material lainnya seperti keramik, bata, marmer, kayu, dan lain sebagainya.

Berikut ini adalah beberapa kriteria dari semen instan yang membawanya dalam daftar material ramah lingkungan. Kriteria pertama adalah material tersebut tidak beracun pada saat sebelum digunakan dan pada saat setelah digunakan. Kriteria kedua adalah proses pembuatan material tersebut yang tidak memasukkan zat berbahaya untuk lingkungan hidup. Kriteria ketiga adalah material tersebut dapat menghubungkan pemakainya dengan alam sehingga menampilkan kesan yang alami. 
Kriteria keempat adalah semen instan ini sangat mudah digunakan dan tidak memerlukan transportasi yang banyak untuk pengangkutan. Kriteria kelima adalah semen jenis ini mudah terurai secara alami.
Selain kriteria ramah lingkungan tersebut, semen instan juga banyak kegunaannya. Salah satunya adalah untuk menempelkan bata ringan. Bata ringan juga merupakan salah satu material yang ramah lingkungan karena memiliki campuran yang bebas dari racun. 
Semen instan menjadi solusi praktis dan hemat menggunakan bata ringan karena hanya membutuhkan air sebagai campurannya.
Hampir semua bangunan yang dibangun dengan cara yang modern dan dengan material yang modern yang ramah lingkungan menggunakan semen instan untuk menempelkan bata ringan. Sebelum proses pembangunan dan perenovasian bangunan atau rumah dilakukan, pemilihan bata ringan harus dilakukan. 
Pemilihan material dengan kualitas terbaik tentu saja akan memperkokoh dinding. Selain pemilihan material, teknik memasang bata ringan pun juga mempengaruhi kekokohan dinding-dinding tersebut.
Berikut ini adala cara menggunakan semen instan untuk menempelkan bata ringan. Cara yang pertama adalah mempersiapkan alat-alat kerja yang akan digunakan. Alat-alat tersebut adalah sendok semen, palu karet, gergaji untuk memotong bata, dan waterpass. Cara yang kedua adalah persiapan. Cara ini ditempuh dengan melakukan berbagai macam hal berikut ini.
Langkah yang pertama adalah mempersiapkan tempat untuk bekerja beserta dengan permukaan untuk memasang bata. 
Langkah kedua adalah memasang petunjuk kerataan bata. Langkah ketiga adalah membersihkan permukaan dari berbagai macam kotoran dan membasahinya dengan air. 
Langkah keempat adalah dengan membasahi bata yang akan dipasang agar semua kotoran hilang. Setelah cara kedua selesai, cara yang ketiga adalah pelaksanaan pemasangan bata ringan. 
Langkah pertama pemasangan bata jenis ini adalah sama dengan langkah pemasangan pada bata konvensional pada umumnya. Secara manual, pengaturan ketebalan spesi antara bata pun dapat disesuaikan. Spesi antar bata ringan yang dianjurkan adalah kurang lebih 3mm. Pemberian angkur juga dapat disesuaikan dengan bata ringan.

Distributor Bata Ringan Di Balikpapan

Bata ringan adalah batu bata yang memiliki berat jenis lebih ringan daripada bata pada umumnya.
Bata ringan dikenal ada 2 (dua) jenis: Autoclaved Aerated Concrete (AAC) dan Cellular Lightweight Concrete (CLC). Keduanya didasarkan pada gagasan yang sama yaitu menambahkan gelembung udara ke dalam mortar akan mengurangi berat beton yang dihasilkan secara drastis. Perbedaan bata ringan AAC dengan CLC dari segi proses pengeringan yaitu AAC mengalami pengeringan dalam oven autoklaf bertekanan tinggi sedangkan bata ringan jenis CLC yang mengalami proses pengeringan alami. CLC sering disebut juga sebagai Non-Autoclaved Aerated Concrete (NAAC).

Sejarah Bata Ringan
Bata ringan AAC ini pertama kali dikembangkan di Swedia pada tahun 1923 sebagai alternatif material bangunan untuk mengurangi penggundulan hutan. Bata ringan AAC ini kemudian dikembangkan lagi oleh Joseph Hebel di Jerman pada tahun 1943. Di Indonesia sendiri bata ringan mulai dikenal sejak tahun 1995, saat didirikannya Pabrikasi AAC di Karawang, Jawa Barat.

Bata Ringan AAC
Bata ringan AAC adalah beton seluler dimana gelembung udara yang ada disebabkan oleh reaksi kimia, adonan AAC umumnya terdiri dari pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan alumunium pasta sebagai bahan pengembang (pengisi udara secara kimiawi).

Setelah adonan tercampur sempurna, nantinya akan mengembang selama 7-8 jam. Alumunium pasta yang digunakan dalam adonan tadi, selain berfungsi sebagai pengembang ia berperan dalam mempengaruhi kekerasan beton. Volume aluminium pasta ini berkisar 5-8 persen dari adonan yang dibuat, tergantung kepadatan yang diinginkan.

Adonan beton aerasi ini lantas dipotong sesuai ukuran. Adonan beton aerasi yang masih mentah ini, kemudian dimasukkan ke autoclave chamber atau diberi uap panas dan diberi tekanan tinggi. Suhu di dalam autoclave chamber sekitar 183 derajat celsius. Hal ini dilakukan sebagai proses pengeringan atau pematangan.

Saat pencampuran pasir kwarsa, semen, kapur, gypsum, air, dan alumunium pasta, terjadi reaksi kimia. Bubuk alumunium bereaksi dengan kalsium hidroksida yang ada di dalam pasir kwarsa dan air sehingga membentuk hidrogen. Gas hidrogen ini membentuk gelembung-gelembung udara di dalam campuran beton tadi. Gelembung-gelembung udara ini menjadikan volumenya menjadi dua kali lebih besar dari volume semula. Di akhir proses pengembangan atau pembusaan, hidrogen akan terlepas ke atmosfer dan langsung digantikan oleh udara. Rongga-rongga udara yang terbentuk ini yang membuat beton ini menjadi ringan.

Bata Ringan CLC
Bata ringan CLC adalah beton seluler yang mengalami proses curing secara alami, CLC adalah beton konvensional yang mana agregat kasar (kerikil) diganti dengan gelembung udara, dalam prosesnya mengunakan busa organik yang kurang stabil dan tidak ada reaksi kimia ketika proses pencampuran adonan, foam/busa berfungsi hanya sebagai media untuk membungkus udara.

Pabrikasi dan peralatan yang digunakan untuk menghasilkan CLC juga standard, sehingga produksi dengan mudah dapat pula diintegrasikan ke dalam pabrikasi beton konvensional. Hanya pasir, semen, air dan foam yang digunakan dan kepadatan yand didapatkan dapat disesuaikan mulai dari 350 kg/m³ sampai 1.800 kg/m³ dan kekuatan dapat juga dicapai dari serendah 1,5 sampai lebih 30 N/mm².

Pasir sungai berukuran 2, 4, 6 dan 8mm dapat digunakan, tergantung pada kepadatan yang diinginkan. Semen portland menawarkan kinerja paling optimal tetapi kebanyakan jenis lain semen juga bisa digunakan. kepadatan beton bisa disesuaikan, berbagai ukuran dan maupun panel prefab dapat diproduksi, di atas kepadatan dari 1.200 kg / m³ (setengah dari berat beton konvensional) untuk aplikasi struktural dapat mengunakan rangka baja.

Pada CLC Gelembung udara yang dihasilkan benar-benar terpisah satu sama lain, sehingga penyerapan air jauh lebih sedikit dan baja tidak perlu dilapisi dengan lapisan anti korosi, beton dengan kepadatan diatas 1.200 kg/m3 juga tidak memerlukan pla-ster, seperti pada AAC, hanya cukup di cat saja. Penyerapan air lebih rendah daripada di AAC dan masih cukup baik dibandingkan dengan beton konvensional.

CLC sama halnya dengan beton konvensional kekuatan akan bertambah seiring dengan waktu melalui kelembapan alamiah pada tekanan atmosfer saja. Meskipun tidak seringan AAC, CLC tetap menawarkan penurunan berat badan yang cukup besar dibandingkan dengan beton konvensional dan isolasi termal 500% lebih tinggi dan tahan api.

Paku dan Sekrup dapat dengan mudah dipaku ke CLC terus tanpa harus menggunakan pen, CLC juga dapat dipotong atau digergaji. Bahkan panel dinding rumah seluruhnya dapat dicetak hanya dalam sekali tuang.

Beton CLC menawarkan banyak ruang lingkup pengaplikasian, mulai dari isolasi atap rumah pada kepadatan serendah 350 kg / m³ sampai dengan produksi panel dan lantai beton dengan kepadatan 1800 kg / m³.

Jual Bata Ringan Di Balikpapan


Untuk menghindari kebingungan kita akan menjelaskan perbedaan antara bata ringan AAC (Autoclaved Aerated Concrete) dan CLC (Cellular Lightweight Concrete).
Bata ringan AAC adalah beton selular dimana gelembung udara yang ada disebabkan oleh reaksi kimia, yaitu ketika bubuk aluminium atau aluminium pasta mengembang seperti pada prosess pembuatan roti saat penambahan ragi untuk mengembangkan adonan. Material pembuatan bata ringan AAC memakai pasir khusus yaitu silika (> 95% SiO2) dan harus digiling sampai ukuran mikro.
Sama halnya seperti pada pembuatan roti pada AAC tingkat ekspansi adonan juga tidak bisa di kontrol secara tepat sehingga biasanya akan mengembang keluar dari cetakan. Oleh karena itu harus dipotong untuk mendapatkan dimensi yang dibutuhkan. Gelembung udara yang relatif banyak memungkinkan dihasilkannya AAC dengan kerapatan yang rendah yaitu sekitar 700 – 800 kg / m³.
Pada AAC susunan gelembung udara yang terbentuk saling terhubung antara satu sama lainnya, hal ini mengakibatkan air mudah meresap ke dalam beton, oleh karena itu pada pengaplikasiannya harus diberikan perlindungan kedap air seperti plaster kedap air.
Untuk menghasilkan kuat tekan yang cukup proses pengeringan (curing) pada AAC harus menggunakan tabung autoklaf bertekanan tinggi. Namun sayangnya proses curing tersebut menghancurkan proses hidrasi dari semen yang sedang terjadi. Oleh karena alasan ini juga bata ringan AAC harus benar-benar terlindungi dari kelembaban.
Densitas yang rendah dan susuanan gelembung udara pada bata ringan AAC mengharuskan penggunaan pen/dowel untuk pemasangan baut/paku pada dinding. Insulasi suara juga kurang untuk densitas yang serupa jika dibandingkan dengan bata ringan CLC yang di curing secara alami.
Seluruh proses produksi bata ringan AAC berbeda dengan CLC dan membutuhkan pabrikasi dan peralatan canggih serta investasi modal yang besar yaitu 10-30 juta USD dan kapasitas yg di hasilkan juga tinggi sekitar 300 m3 per hari bahkan lebih.
Seperti yang diuraikan di atas, maka sangat tidak mungkin untuk menghasilkan AAC pada lokasi proyek maupun untuk memproduksi panel prefab dengan bentuk dan ukuran yang diinginkan. Pengunaan baja penguat beton (rebar) harus dilindungi dengan bahan anti korosi.
Diperlukan sekelompok tim ahli yang berpengalaman untuk mengoperasikan pabrik tersebut untuk menghasilkan pro-duct yang berkualitas, namun bata ringan AAC menawarkan densitas terendah dan memiliki rasio terbaik atas kepadatan berbanding dengan kuat tekan terhadap semua jenis beton.
Bata ringan CLC adalah beton selular yang mengalami proses curing secara alami, CLC adalah beton konvensional yang mana agregat kasar (kerikil) digantikan oleh udara, dalam prosesnya mengunakan busa organik yang sangat stabil dan tidak ada reaksi kimia ketika proses pencampuran adonan, foam/busa berfungsi sebagai media untuk membungkus udara.
Pabrikasi dan peralatan yang digunakan untuk menghasilkan CLC juga standard, sehingga produksi dengan mudah dapat pula diintegrasikan ke dalam pabrikasi beton konvensional. Hanya pasir, semen, air dan foam yang digunakan dan kepadatan yand didapatkan dapat disesuaikan mulai dari 350 sampai 1.800 kg / m³ dan kekuatan dapat juga dicapai dari serendah 1,5 sampai lebih 30 N / mm ².
Pasir sungai berukuran 2, 4, 6 dan 8mm dapat digunakan, tergantung pada kepadatan yang diinginkan. Semen portland menawarkan kinerja paling optimal tetapi kebanyakan jenis lain semen juga bisa digunakan. kepadatan beton bisa disesuaikan, berbagai ukuran dan maupun panel prefab dapat diproduksi, di atas kepadatan dari 1.200 kg / m³ (setengah dari berat beton konvensional) untuk aplikasi struktural dapat mengunakan rangka baja.
Pada CLC Gelembung udara yang dihasilkan benar-benar terpisah satu sama lain, sehingga penyerapan air jauh lebih sedikit dan baja tidak perlu dilapisi dengan lapisan anti korosi, beton dengan kepadatan diatas 1.200 kg/m3 juga tidak memerlukan pla-ster, seperti pada AAC, hanya cukup di cat saja. Penyerapan air lebih rendah daripada di AAC dan masih cukup baik dibandingkan dengan beton konvensional.
CLC sama halnya dengan beton konvensional kekuatan akan bertambah seiring dengan waktu melalui kelembapan alamiah pada tekanan atmosfir saja. Meskipun tidak seringan AAC, CLC tetap menawarkan penurunan berat badan yang cukup besar dibandingkan dengan beton konvensional dan isolasi termal 500% lebih tinggi dan tahan api.
Paku dan Sekrup dapat dengan mudah dipaku ke CLC terus tanpa harus menggunakan pen, CLC juga dapat dipotong atau digergaji. Bahkan panel dinding rumah seluruhnya dapat dicetak hanya dalam sekali tuang.
Beton CLC menawarkan banyak ruang lingkup pengaplikasian, mulai dari isolasi atap rumah pada kepadatan serendah 350 kg / m³ sampai dengan produksi panel dan lantai beton dengan kepadatan 1800 kg / m³.


Harga Batu Bata Ringan Balikpapan

5 Keuntungan Membangun Rumah dengan Bata Ringan
Penggunaan material bangunan berbobot ringan kini semakin populer. Tidak hanya material baja ringan yang digunakan untuk struktur bangunan rumah, kini salah satu bahan baku pembuat dinding, yaitu bata ringan, juga sangat diminati dan mulai menyaingi permintaan bata konvensional.

Sifatnya yang ringan namun solid sehingga tetap tahan terhadap goncangan menjadi satu dari sekian banyak keunggulan bata ringan. Selain itu, bata ringan juga lebih terjamin kualitas materialnya.

Berbeda dengan batako atau bata merah yang proses produksinya masih dilakukan secara tradisional, bata ringan merupakan material fabrikasi yang diproduksi menggunakan mesin canggih. Bahan baku bata ringan terbuat dari beton (semen, pasir kuarsa, dan gipsum) yang dicampur dengan pasta alumunium.

Keuntungan apa lagi yang bisa kamu dapatkan saat menggunakan bata ringan sebagai bahan bangunan rumahmu? Simak penjelasannya di sini!

Dua Jenis Bata Ringan
Bata ringan juga dikenal dengan nama pasarnya, yakni bata hebel atau bata celcon. Terdapat dua jenis bata ringan yang umum dipakai sebagai bahan baku penyusun dinding bangunan, yaitu Autoclaved Aerated Concrete (AAC) dan Cellular Lightweight Concrete (CLC).

Kedua bata ringan ini dibuat dari campuran material yang sama, namun komposisi tiap-tiap materialnya berbeda. Proses pengeringan dua bata ringan ini juga berbeda. AAC dikeringkan dengan menggunakan tekanan tinggi, sedangkan CLC dikeringkan secara alami.

Jenis bata ringan yang dipilih menentukan seberapa cepat produktivitas pemasangan dan besar biaya yang dikeluarkan. Bata ringan AAC jauh lebih cepat dari bata ringan CLC, namun membutuhkan biaya yang lebih besar dalam pemasangannya.

Ketahanan Sekuat Beton
Dimensi dan bentuk bata ringan memang tidak jauh berbeda dengan batu bata konvensional, namun ia memiliki bobot 3 kali lebih ringan dibandingkan dengan bata merah dan batako.

Karena terbuat dari campuran bahan yang sama dengan bahan pembuat beton, bata ringan pun memiliki ketahanan yang sama kuatnya dengan beton. Ketahanan bata ringan pun memenuhi standar bahan bangunan anti gempa.Tak heran, kalau bata ringan awalnya lebih populer digunakan sebagai bahan bangunan untuk gedung-gedung bertingkat dan mall.

Insulator yang Baik
Selain memperingan dan memperkuat ketahanan bangunan, bata ringan juga mampu melindungi bangunan secara utuh.

Pori-pori di permukaan bata ringan – yang menurunkan berat massa bata – mampu menyerap panas udara dari luar bangunan dan mempertahankan suhu dingin di dalam ruangan. Karena bentuknya cukup solid dan padat, bata ringan juga termasuk material bangunan yang kedap suara sehingga mampu menghalau suara bising masuk ke dalam ruangan.

Proses Pemasangan Lebih Cepat
Dibandingkan bata yang dicetak dengan cara tradisional, bata ringan memiliki dimensi yang lebih presisi (2mm per bata) dan tingkat kerataan permukaan yang lebih baik. Keunggulan bata ringan ini jelas mempercepat proses pengerjaan konstruksi bangunan.

Bobotnya yang ringan turut memudahkan proses pemasangan bata ringan sehingga mendapatkan hasil yang lebi rapi. Namun untuk merekatkan tiap-tiap bata ringan, diperlukan cairan perekat khusus berupa semen instan atau mortar.

Dalam tahapan finishing pembuatan dinding, dinding yang tersusun dari bata merah perlu dilapisi denga plester aci untuk memperhalus permukaannya.

Bata ringan telah memiliki tekstrur permukaan yang halus dan rata sehingga tidak memerlukan perlapisan yang tebal pada permukaannya. Bahkan permukaan bata ringan bisa langsung di cat atau dibiarkan terbuka jika menginginkan tampilan dinding ekspos.

Menghemat Biaya Pembangunan Rumah
Harga satuan bata ringan memang lebih mahal dari bata merah. Namun jika menggunakan bata ringan sebagai bahan untuk membangun rumah, kamu bisa menghemat biaya pemakaian plester sebanyak 50 persen. Proses pemasangan bata ringan yang lebih praktis dan cepat juga dapat mengurangi biaya harian pekerja bangunan.

Setelah mengetahui keunggulan yang dimiliki bata ringan, apakah kamu tertarik menggunakan bata ringan sebagai material bangunan untuk membangun rumah impianmu? Temukan juga informasi material bangunan dan interior lainnya di artikel lain yang ada di

Back To Top